DI ”balik” sebuah pisang, kita bisa menemukan fakta yang mengejutkan. Selain manis dan enak, buah tropis ini juga memiliki banyak khasiat yang baik untuk tubuh. Bagi wanita hamil, pisang cocok dikonsumsi karena di dalamnya terkandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim.
Untuk para pekerja keras dan yang senang berolahraga, pisang sangat bermanfaat untuk mengembalikan stamina, tenaga untuk kerja otot, dan menghilangkan rasa lelah. Bagi orangorang yang senang menyetir, khususnya untuk perjalanan jarak jauh, pisang mempunyai karbohidrat yang banyak sehingga dapat mengenyangkan perut. Karena buah ini mengandung vitamin C dan vitamin A, manfaatnya adalah tidak membuat kita mengantuk atau lelah selama perjalanan.
Pada saat kembung akibat terlambat makan, alangkah baiknya jika kita mengonsumsi terlebih dahulu buah pisang karena mudah dicerna dan diserap tubuh. Pisang juga cepat menetralkan keasaman lambung.
Pisang yang dicampur susu sangat baik dihidangkan sebagai obat. Pisang bisa menjadi obat untuk penyakit usus, sakit perut, dan asam lambung. Pisang juga sangat baik dikonsumsi orang yang ingin berbuka puasa atau terlambat makan, karena buah ini mudah dicerna. Gula yang terdapat pada buah ini dapat cepat diubah menjadi zat tenaga yang baik.
Pisang yang matang sangat mudah dicerna dan diserap tubuh sehingga dapat mengembalikan tenaga, stamina, serta gizi dan vitamin. Buah ini banyak mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat mineral, dan vitamin. Penderita anemia juga dianjurkan bersahabat dengan pisang, karena di dalamnya terdapat kandungan Fe (zat besi) yang baik untuk darah.
Penderita diabetes dapat menyuguhkan pisang sebagai menu utama pengganti nasi. Pisang mengkal dikukus dan diserut kasar, kemudian diolah menjadi nasi goreng, nasi uduk, nasi kuning, dan lain-lain. Praktisi kuliner Rudy Choirudin pernah membuatkan contoh resep sederhana, seperti:
1. Empat buah pisang kepok dikukus dan dikupas. Lalu serut kasar (gobet), biarkan hingga dingin.
2. Tumis bawang putih hingga kekuningan.
3. Masukkan bahan protein (ikan, ayam, telur), bahan sayur, beri kecap, saus tomat, saus cabai, dan kecap asin. Kemudian masukkan pisang serut tadi, aduk rata. Menu siap disantap.
i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food . i like food .
こんにちは !!
あなたは食べ物が好きですか?
Senin, 17 Mei 2010
Meteor Pernah Tinggalkan Bekas Kawah Seluas Jabar
JAKARTA- Bencana maha dahsyat yang diakibatkan meteor pernah melanda negara bagian Yucatan di Meksiko sekira 65,5 juta tahun silam.
Tumbukan Asteroid yang diperkirakan berdiameter 10 kilometer di wilayah tersebut meninggalkan lubang kawah sebesar wilayah Jawa Barat.
“Bencana inilah yang diduga kuat sebagai penyebab punahnya dinosaurus di bumi,” ujar peneliti utama astronomi dan astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Jamaluddin kepada okezone.
Menurut Thomas, selama 10 tahun setelah hantaman asteroid itu, sekira 90 persen makhluk bumi punah. Dampak ledakan asteroid memang miliaran kali lebih hebat ketimbang ledakan bom atomdi Hiroshima, Jepang.
Hantaman asteroid ini, menimbulkan badai kematian dan kerusakan. “Hantaman asteroid menciptakan kawah. Puing-puing terbang ke angkasa seperti rudal balistik, turun kembali ke atmosfer, menimbulkan panas berkekuatan 10 matahari di saat siang, sehingga menyebabkan kebakaran hutan,” ungkapnya.
Bencana tidak berhenti sampai di situ. Asteroid rupanya jatuh di lokasi yang kaya belerang. Saat belerang bercampur dengan uap air di angkasa setelah terpental ke atas, tercipta awan yang menutupi matahari selama sekira 10 tahun dan menimbulkan hujan asam.
Bencana dahsyat kedua akibat jatuhnya meteor di bumi terjadi pada 30 Juni 1908 di Tumuska, Siberia. Diperkirakan objek yang jatuh berukuran sekira 100 meter. Namun ledakannya terdengar sampai radius 800 kilometer dan debunya menyebabkan langit cukup terang. Pecahan komet Encko ini menyebabkan hutan dalam radius 25 kilometer hangus.
Menurut Thomas, meteor berukuran besar jarang jatuh ke bumi. Ordenya bisa mencapai jutaan, ratusan atau puluhan tahun sekali. “Yang besar-besar itu sangat jarang sekali,” tandasnya.
http://news.okezone.com/read/extend/2010/05/05/343/329744/meteor-pernah-tinggalkan-bekas-kawah-seluas-jabar
Tumbukan Asteroid yang diperkirakan berdiameter 10 kilometer di wilayah tersebut meninggalkan lubang kawah sebesar wilayah Jawa Barat.
“Bencana inilah yang diduga kuat sebagai penyebab punahnya dinosaurus di bumi,” ujar peneliti utama astronomi dan astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Jamaluddin kepada okezone.
Menurut Thomas, selama 10 tahun setelah hantaman asteroid itu, sekira 90 persen makhluk bumi punah. Dampak ledakan asteroid memang miliaran kali lebih hebat ketimbang ledakan bom atomdi Hiroshima, Jepang.
Hantaman asteroid ini, menimbulkan badai kematian dan kerusakan. “Hantaman asteroid menciptakan kawah. Puing-puing terbang ke angkasa seperti rudal balistik, turun kembali ke atmosfer, menimbulkan panas berkekuatan 10 matahari di saat siang, sehingga menyebabkan kebakaran hutan,” ungkapnya.
Bencana tidak berhenti sampai di situ. Asteroid rupanya jatuh di lokasi yang kaya belerang. Saat belerang bercampur dengan uap air di angkasa setelah terpental ke atas, tercipta awan yang menutupi matahari selama sekira 10 tahun dan menimbulkan hujan asam.
Bencana dahsyat kedua akibat jatuhnya meteor di bumi terjadi pada 30 Juni 1908 di Tumuska, Siberia. Diperkirakan objek yang jatuh berukuran sekira 100 meter. Namun ledakannya terdengar sampai radius 800 kilometer dan debunya menyebabkan langit cukup terang. Pecahan komet Encko ini menyebabkan hutan dalam radius 25 kilometer hangus.
Menurut Thomas, meteor berukuran besar jarang jatuh ke bumi. Ordenya bisa mencapai jutaan, ratusan atau puluhan tahun sekali. “Yang besar-besar itu sangat jarang sekali,” tandasnya.
http://news.okezone.com/read/extend/2010/05/05/343/329744/meteor-pernah-tinggalkan-bekas-kawah-seluas-jabar
Langganan:
Postingan (Atom)